Sabtu, 17 September 2016

Tiga Terobosan Pengembangan Panasbumi


JAKARTA – Lokasi Indonesia yang berada di ”ring of fire” dunia dengan banyaknya gunung api disamping memberikan dampak yang berbahaya juga memberikan anugerah akan tersedianya energi yang ramah lingkungan yaitu panas bumi. Potensi panasbumi yang dimiliki Indonesia merupakan yang terbesar didunia lebih 40% lebih potensi panasbumi dunia diyakini berada di Indonesia, namun demikian pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan ini masih sangat minim yakni hanya 1.493,5 MW atau 5% dari potensi yang ada sebesar 29.000 MW.

Untuk meningkatkan pengembangan panasbumi di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan tiga terobosan yaitu, pertama penugasan panasbumi pada BUMN dan BLU. Penugasan ini dijelaskan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar bertujuan agar wilayah kerja panasbumi (WKP) dapat segera dikembangkan dari sejak tahap eksplorasi sampai dengan pemanfaatannya. Rabu (10/8).

Terobosan kedua yakni, penyusunan kebijakan harga listrik panasbumi dengan skema Feed in tariff atau FIT atau fix price skema ini dapat mengakomodasi PLTP dengan kapasitas 5 hingga 220 MW. Tariff ini akan diberikan kepada pengembang tanpa negosiasi harga dan dapat mengakomodir kondisi WKP secara side specific. Dan terobosan ketiga, penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi pemerintah membuka peluang bagi pengembang untuk mendapatkan penugasan survei pendahuluan survei panasbumi sekaligus melakukan eksplorasi. “Pengembang mendapatkan keistimewaan dalam tahap lelang maupun mekanisme pelelangan wilayah kerja hasil penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi,” lanjut Arcandra.

"Kami harapkan semua pihak dapat bahu membahu dalam penegmbangan panasbumi, karena untuk mencapai target yang sudah ditetapkan pemerintah tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama karena pengembangan panasbumi ini adalah untuk kepentingan kita bersama,” lanjut Arcandra.

Wilayah Indonesia terletak pada lajur sabuk gunungapi aktif mempunyai potensi panas bumi yang besar yang tersebar sepanjang lajur Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Busur Banda hingga Sulawesi Utara, dan lajur Halmahera. Pada kawasan ini telah diketahui sebanyak 276 titik potensi panas bumi dengan total potensi sebesar 29.038 MW. Dari total panasbumi tersebut, hingga saat ini baru dimanfaatkan sebesar 11.494 MW atau sekitar 5% dari total potensi. (SF) 
(ESDM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar