Sumenep, 7/11 (Media Madura) – Sebagian kita mungkin masih bertanya, apa sih sebenarnya yang dimiliki Kabupaten Sumenep sehingga didengung-dengungkan sebagai daerah terkaya di Madura bahkan di Jawa Timur.
Apa saja kekayaanya, hingga pemerintah ingin menjadikan Sumenep dan Madura sebagai pulau industri. Apakah karena hanya Sumenep memiliki ratusan pulau, atau ada alasan lain yang tidak kita diketahui.
Ternyata ada banyak hal yang belum mampu kita lihat dan ketahui, salah satunya adalah kekayaan Migas. Daerah paling ujung pulau Madura ini ternyata tengah “hamil” migas, perut buminya mengandung migas yang tidak terhingga.
Berdasarkan Data Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kem ESDM), total potensi migas di Sumenep sekitar 6 triliun kaki kubik, dan masih bisa dieskplorasi hingga 30 tahun ke depan.
Diantara sumber migas yang sudah diekplorasi sejak lama adalah Blok Kangean, yang sekarang dikelola dan dieksplorasi oleh beberapa korporasi multinasional yang bergerak di bidang industri pertambangan migas. Sebagai misal, PT Arco Bali North (ABN), PT Arco Blok Kangean (ABK), PT Beyond Petroleum Indonesia (BPI), dan PT Energi Mega Persada (EMP).
Blok Kangean memiliki cadangan lebih dari satu triliun kaki kubik (TCF) gas. Produksi gas ini bisa dioptimalkan menjadi 800 juta kaki kubik per hari. Produksi gas Blok Kangean disuplai ke pusat-pusat industri di Gresik, seperti PT Petrokimia, PT Gas Negara (PGN), dan PT PLN Distribusi Jawa-Bali, dan sebagainya.
Sumber migas lainnya berada di pulau Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, Sumenep. Tempat ini menghasilkan 11,74 juta barel minyak dan kondensat serta 947 juta kaki kubik gas setiap hari.
Jika ditambah dengan beberapa blok gas lainnya, maka Sumenep mampu mensuplai 60% kebutuhan gas Jawa Timur. Hasil eksplorasi itu dialirkan melalui pipa gas bawah laut (East Java Gas Pipe Line) sepanjang 350 km ke Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo.
Selain Blok Kangean dan Pagerungan Besar, sumber-sumber migas di Sumenep juga terdapat di Pulau Sepanjang, Terang Sirasun, Batur, Giligenting, Masalembu, Kalianget, Raas, dan beberapa kecamatan di Sumenep daratan.
Sudah lebih dari 10 perusahaan operator migas yang telah, sedang, dan akan mengelola beberapa blok migas di Sumenep, seperti Trend Java Sea, Masalembu Shell, British Petroleum, Mobile Oil, Arco Kangean, Amco Indonesia, Hudbay Oil International, Anadarko, Petronas Carigali dan Santos Oil.
Itu baru data setahun lalu, belum lagi penemuan-penemuan titik migas baru, atau kekayaan alam lainnya, seperti wisata, budaya dan lain semacamnya.
Kita dibuat bergeleng-geleng kepala saat mengetahui kekayaan migas di Sumenep ini. Inilah mungkin sebabnya pemerintah setempat begitu bernafsu menjadikan Sumenep dan Madura pulau industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar