Ekplorasi Migas Ilegal Di Sumenep Masih Marak
SUMENEP - Maraknya Ekplorasi minyak dan gas (migas) di kabupaten sumenep mendapat sorotan dari bupati sumenep Busyro Karim, sehingga menurutnya membutuhkan tindak lanjut sebagai antisipasi maraknya eksplorasi di kabupaten sumenep yang menyebabkan gas dan minyak menjadi surut.
Menurutnya, keberadaan ekplorasi migas di kabupaten sumenep sampai saat ini sudah mencapai enam ekplorasi, diantaranya, Petro Jaya, PT. EML, Hasky Oil, PT. Santos, namun dari keenam ekplorasi tersebut dua diantaranya ditengarai sampai saat ini masih belum memiliki ijin dari pemerintah setempat, “Sampai saat ini ada enam eksplorasi di kabupaten sumenep, namun ada dua eksplorasi yang masih belum mempunyai ijin,” ungkap Orang nomor satu di Kabupaten Sumenep
Diantara kedua eksplorasi yang diduga tidak memiliki ijin adalah Petro Jaya yang beroperasi di pulau Kangean dan Husky Oil yang beropersi di pulau Ra’as.
Menurut Bupati, dirinya akan segera meninjau ulang terhadap keenam eporator ekplorasi migas yang sedang beroperasi di kabupaten sumenep karena selamam ini pihak operator tidak kunjung utnuk mengurusi administrasi perijinan dari pemerintah daerah, “Saya akan segera melakukan penertiban terhadap operator migas di sumenep, termasuk dua operator migas ilegal.” Tegasnya
Busyro, mengaku sebagai salah satu langkah yang telah dijalankan dalam menertibkan maraknya eksplorasi migas dikabupaten sumenep, dirinya telah melayangkan surat kepada keenam operator ekplorasi tersebut, “Kami sudah malayangkan surat peringatan, namun sampai saat ini masih belum mendapatkan suatu balasan, “ jelasnya
Disamping itu juga, menurut Bupati Sumenep, pihaknya akan menjalin hubungan emosional dengan K3S atu SKK untuk ikut serta mendeteksi keberadaan sumber minyak yang berada di kabupaten sumenep, “Kami memang selalu mengadakan pertemuan dengan pengurus K3S migas untuk mengkaji keberadaan migas terutama di kabupaten sumenep sendiri,” ngakunya
Sementara Kepala Satuan Kerja Migas Se Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Agus Kurnia, mengaku telah mengunjungi berbagai tempat di pulau madura untuk melakukan pengecekan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh masyrakat, selain untuk untuk mengkroscek kegiatan PT. Santos yang erada di pulau mandangil, “Kami sudah bertemu dengan Bupati Bangkalan, Bupati Sampang untuk melihat program PKPU yang dilakukan oleh Santos,” katanya
Sedangkang di Sumenep sendiri menurut Agus, yang menjadi salah satu sasaran untuk menindak lanjuti keberadaan migas adalah pulau gili genting dan pulau raas, “Kami bersama Kei dan Santos yang akan jadi sasaran utama adalah pulau gili genting dan pulau raas,” ngakunya
Sementra hasil dari pantauan K3S di Kabupaten Sumenep sampai saat ini yang masih aktif memproduksi migas hanya di pulau kangean dan santos, namun produksinya masih tergolong masih sedikit, “Yang aktif memproduksi migas di kabupaten sumenep hanya santos dan kangean saja, itupun hanya mampu meproduksi migas sebanyak 160- sanos 80 an, sedangkanyang lainnya masih belum bisa memproduksi migas,”